Rabu, 21 September 2011

tersujud dalam rerumputan

bersandar ku dibawah pohon rindang, menatap indahnya hijau perkebunan disinari cahaya ringan matahari.. dengan selembar kertas ku gambar wajah indahnya.. angin bertiup mengitari raga ini, menyambut dinginnya jiwa ku yang kian pergi bersama dirinya.. ujung pensil ku menunjukan emosinya, disetiap goresannya makin tebal terasa.. ku arsir setiap helai rambutnya dengan usaha menempelkan senyum diwajahku.. makin dalam ku tekan pensil ini, hingga patah akhirnya.. ku terdiam..
bersandar kepala ku menyentuh pohon, menatap ku dengan mata ini menuju arah perkotaan..
runtuh bebangunan perlahan, awan memerahkan wujudnya, gemuruh petir menyambar sekitarku, bukit mulai retak, tanah bergeser menjauh membenci lawannya, bebatuan meledak menyambar wajah..
bangkit ku berdiri, merintihkan air mata terjatuh dan terseret angin.. berusaha tegar ku coba dengan indahnya luka.. masih ku genggam gambaran wajahnya, ku pandang sesekali dirinya didalam kertas..
ku menangis, ku terjatuh, duduk tersujud dalam rerumputan..
tertidur dan air hujan mulai menyentuh raga ku yg lemah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar