Sabtu, 04 September 2010

waktu dan waktu..

terangkan hariku dengan mengenalmu diawal semester kuliah.. ya, kawan baru..
dia yg tau aku membacakan doa dari pemimpin upacara masa orientasi..
rambut merah dan wajah bahagianya yg ku nilai pertama.. aku kira dia tidak seramah yg kubayangkan..
hingga ketika mulai terjalin kalimat per kalimat terbalas..
tak tersadar dimalam ku, sering sekali dia muncul dan menemani.. padahal keesokan harinya aku kuliah dengan jarak yg lumayan jauh.. pesan kami sangat lancar entah apa yg membuatku menjadi batu ketika berhadapan dengannya di rumah Ibadahku.. kampus ku..
aku sedang menjalin hubungan dengan kakak kelas ku.. dia yg ramah dan baik ku kenal, walaupun sifat kami berbeda.. aku bertahan walau terus mengikuti arahnya.. dan aku mencoba membawanya ke arahku..
karena jujur saja aku tidak bisa begitu sering berbaur dengan kawannya, karena aku butuh waktu dengan kawanku..
dia menolak untuk itu.. dan terus membawaku ke arahnya sampai akhirnya aku ditinggalkannya juga..
entah darimana angin itu datang dia menyalahkan si rambut merah.. bahkan aku tidak melakukan apapun dengannya..
aku menjalani hidup lajangku kembali, dan wanita rambut merah itu pun memang sedang bersama lelaki pilihannya sejak kami kenal.. malam demi malam pun aku menemaninya.. curahan hatinya yang tercuar kepadaku tentang kekasihnya.. lama kelamaan aku memendam rasa dan benar2 ku pendam..
hingga akhirnya aku bertemu 1 wanita lain.. dan aku mulai berkomunikasi dengannya..
pendiam, manis, dan baik.. suatu hari aku pernah terbangi hari ku dengan dia dan wanita rambut merah..
dan entah mengapa komunikasi ku hanya tertuju kepada si rambut merah..
aku harus sadar saat itu dia sedang mencinta kekasihnya dan aku tidak boleh mengacuhkan..
menjalani hari ku dengan wanita si penakut kucing akhirnya membuatku sedikit lupa akan harapa rambut merah..
entah mengapa tetap saja malamku ditemani oleh dia si rambut merah.. tetapi kali ini aku tidak begitu memendam rasa ku kepadanya..
bulan dan bulan terus berganti.. rutinitas ku dimalam hari terus berada dalam posisi stagnan..
dimalam hari kami selalu berganti cerita, dan itu tidak membosankan..

hingga pada akhirnya dia mengutarakan bahwa kekasihnya meninggalkan dia berdiri sendiri..
entah apa yg harus ku lakukan, sedih ? ya aku sedih karena merasakan yg dirasakan.. senang ? oh ya, karena sebelumnya kita sempat bertemu..
selang beberapa lama pun aku putus dengan kekasihku.. ya, lagi2 aku diputuskan..
entah alasan apa yg keluar namun alasan klasik tahun lalu terjadi.. menjalin cinta penuh dengan rasa takut ujarnya.. kasus ini membuatku untuk terus bertahan melajang hingga aku mendapatkan apa yg ku impikan..
aku tidak menyesali masa lalu ku, itu adalah pelajaran yang sangat berharga bagiku untuk kelak nanti dewasa..
hingga saat ini pun wanita rambut merah itu tetap menemani ku, harihari ku, kesal sesal dan bahagiaku..
entah apa yang terjadi dimasa nanti.. kami pun punya mimpi..
ini hanyalah tentang waktu dan waktu.. walaupun aku sudah mengutarakan sementara.. aku tetap menunggu waktu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar